Saturday, June 30, 2012

Contoh Robot


Kontes Robot Indonesia


Para Anak Jalanan Menampilkan Kesenian

KRI atau Kontes Robot Indonesia adalah sebuah kontes Robotika antar Peguruan Tinggi Di Indonesia. Dimana Pemenang dari KRI akan mewakili Indonesia dalam ABU ( Asia-Pacific Broadcasting Union) Robocon yang diadakan setiap tahun dengan lokasi berpindah-pindah dalam negara anggota ABU.

Friday, June 1, 2012

Kursus Robotik dari Stanford University







Lecture 6    View Now > 
1 hr 11 min
  • Topics: Instantaneous Kinematics, Jacobian, Jacobians - Direct Differentiation, Example 1, Scheinman Arm, Basic Jacobian, Position Representations, Cross Product Operator, Velocity Propagation, Example 2Video clip “Locomation Gates with Polypod,” Mark Yim, Stanford University, ICRA 1994 Video Proceedings courtesy IEEE
    (© 1994 IEEE)
  • Transcript: HTML PDF





YouTube | iTunes | Vyew | WMV Torrent | MP4 Torrent



Lecture Handouts



Handout NameHandout Usage

Jacobian                                               Lectures 6-8  


Assignments




AssignmentSolutionsContent
Assignment 3SolutionsLectures 6-8


Sumber: 

Universitas Stanford Fakultas Teknik
(Stanford Engineering Everywhere) 

Prof. Oussama Khatib, Ph.D. 
(His Web-Site Oussama Khatib)

Professor of Computer Science
Artificial Intelligence Laboratory
Department of Computer Science
Stanford University
Stanford, CA 94305-9010

Office: Gates 144
Phone: (650) 723-9753
Fax: (650) 725-1449
E-Mail: click here


Research Interests
Methodologies and technologies of autonomous robots, cooperative robots, human-centered robotics, haptic interaction, dynamic simulation, virtual environments, augmented teleoperation, and human-friendly robot design.















Indonesian Robotics Education School
Visi

Melahirkan Ahli-ahli Robotika Bertaraf Internasional yang senantiasa Bertafakur, Bertasyakur dan Bertadabur terhadap Keagungan Yang Maha Kuasa


Misi
1. Melahirkan Ahli Robotika Berkualitas Internasional Berkarakteristik Lokal di tiap Kabupaten atau Kota Setiap Tahun Minimal 2 Orang.

2. Kaderisasi yang berkelanjutan dan terarah

Program

1. Mempelajari alat-alat elektronika sederhana di Sekeliling Kehidupan kita

2. Mempelajari bahasa-bahasa pemrograman komputer dengan tekun dan rajin

3. Mengembangkan kurikulum pendidikan Robotika


Langkah Setrategis Sederhana

1. Promosi Kesekolah-sekolah Kejuruan dan Menengah atas untuk membuat club-club kecil penggemar Otomasi, Kendali dan Robotika

2. Mengadakan Ivent-ivent kecil dan sederhana megenai Robotika

3. Istiqomah
Semoga Bermanfaat.

Thursday, May 24, 2012

Sistem & Mekanisme Perlombaan KRI

Sistem Pertandingan :
  • Setiap tim harus membuat satu robot manual, satu robot otomatis dan satu robot Kolektor.
  • Robot Manual harus dapat dinaiki oleh operator
  • Berat total robot tidak boleh melebihi 50 kg,
  • Batas tegangan catudaya tidak melebihi 24 V.
  • Tim Yang Bertanding : TIM BIRU DAN TIM MERAH

Lapangan & Kelengkapannya :

  • Ukuran lapangan 13000 mm x 13000 mm,berbentuk persegi, dikelilingi dinding kayu setinggi 100 mm dan tebal 50 mm, terbagi dua bagian yang dipisahkan dengan kayu setinggi 100 mm dan tebal 50 mm masing-masing untuk tim Merah dan tim Biru yang bertanding.
  • Arena lapangan pertandingan terdiri dari Manual Robot Zone, Automatic Robot Zone, Start zone, re-Start zone, Common Zone, Loading zones dan an Island.
  • Diatas automatic robot zone terdapat garis putih setebal 30 mm dari bahan sticker matt, sisi dalam segiempat yang terbentuk berukuran 470 mm. Automatic dan manual zone dipisahkan dengan kayu setinggi 100 mm dan tebal 50 mm.

  • Common Zone berbentuk segiempat berukuran 500 mm x 1985 mm, setinggi 100 mm, berwarna kuning.
  • Dipermukaannya terdapat dua buah lubang berbentuk lingkaran berdiameter 452 mm sedalam 12 mm.
  • Dua buah basket diletakkan diatas kedua lubang ini.
  • Setiap tim hanya boleh mengambil satu buah basket saja.
  • Basket berdiameter 450 mm dengan tinggi 400 mm, dengan berat sebesar 2,85 kg.

  • The Island merupakan sebuah box berbentuk segiempat, diatasnya terdapat “the bun tower”..
  • The Tunnel (terowongan) terdapat dalam manual robot zone, bagian dalamnya berukuran panjang 2040 mm dan lebar 1200 mm. Bagian atas berbentuk lengkungan dengan titik tertinggi berjarak 1600 mm dari lantai. Disisi tunnel terdapat sebuah Token-box berukuran 100 mm x 400 mm sebagai tempat untuk dimasukkan token.
  • Token berupa lempengan berbentuk lingkaran berdiameter 300 mm setebal 20 mm, dan berat 170 gram, terbuat dari “low density polystyrene”. Token diletakkan diatas Token Stand yang terdapat didalam manual robot zone.
  • The Bridge merupakan bagian berbentuk trapesium dengan panjang 3500 mm, lebar 1970 mm dan tinggi 300mm. The Bridge berada didalam automatic robot zone.
  • Dalam manual robot zone dan automatic robot zone terdapat pembatas dari kayu berukuran tinggi 100 mm dan tebal 50 mm, yang mengharuskan robot bergerak zig-zag melewati sisi pembatas tersebut.

Alur Pertandingan :
  • Operator robot manual naik keatas robot manual sebelum lomba dimulai.
  • Operator mengatur navigasi robot manual dimulai dari starting point M menuju ke Token Stand, mengambil Token, kemudian menuju ke tunnel.
  • Sebelum masuk, robot manual memasukkan token kedalam token-box tanpa menyentuh token-box.
  • Setelah Token dimasukkan kedalam token-box, Robot Otomatis boleh di start.
  • Robot manual bergerak melalui tunnel, menuju start point C dimana collector robot berada, dan mengangkat serta membawa collector robot sampai diatas loading Area 1, kemudian memindahkannya ke atas automatic robot.
  • Setelah Token dimasukkan kedalam token-box, Robot Otomatis boleh di start untuk mengambil satu basket yang berada didalam common-zone, dan memindahkan nya ke dalam manual robot zone.
  • Robot manual mengambil basket yang ditinggalkan oleh robot otomatik didalam manual zone, menuju ke island, dan meletakkan basket diatas island pada posisi yang telah ditentukan.
  • Robot Otomatis membawa Collector robot melewati bridge dan meletakkan nya diatas loading zone L2 atau loading zone L3.
  • Robot Otomatis dapat meletakkan Collector robot diatas loading zone L2 atau Loading Zone L3.
  • Apabila diletakkan diatas loading area L2, Collector robot dapat bergerak meninggalkan robot otomatik dan memanjat sendiri keatas Island. Kemudian mengambil buns berwarna kuning dan hijau dari bun tower, lalu memasukkan nya kedalam basket.
  • Apabila diletakkan diatas loading zone L3, Collector robot dapat diangkut oleh manual robot menuju ke island dan meletakkan Collector robot keatas island. Kemudian Collector robot mengambil buns berwarna kuning dan hijau dari bun tower, lalu memasukkannya kedalam basket.
  • Setelah itu, robot manual boleh mengangkat collector robot keatas untuk mengambil buns berwarna ungu dan memasukkannya kedalam basket.
  • Tim yang pertama berhasil memasukkan buns ungu kedalam basket, disebut mencapai “Peng On Dai Gat”, langsung dinyatakan sebagai Pemenang, dan pertandingan dihentikan.
  • Jika dalam 3 menit tidak ada yang mencapai “Peng On Dai Gat”, maka pemenang akan ditentukan dari jumlah nilai point yang berhasil dikumpulkan dari tugas yang berhasil diselesaikan oleh robot.
  • Tim yang mengumpulkan nilai tertinggi dinyatakan sebagai pemenang.

Aturan Dasar :
  • Masing‐masing tim hanya boleh membuat satu buah Manual Robot, satu buah Automatic Robots dan satu buah Robot Collector.
  • Manual Robot dikendalikan oleh seorang operator, dan operator harus duduk diatasnya.
  • Masing-masing Robot diletakkan diatas Start-Zone.
  • Manual robot dijalankan menuju “The Token Stand”, mengambil “Token” dan membawa nya ke “Tunnel”.
  • Token dimasukkan kedalam “Token Box”.
  • Automatic Robot Mengambil “Basket” dr dlm “Common Zone” dan meletakkannya dalam area “Manual Robot Zone”

Catatan :
Juara kontes Nasional KRI-2012 akan mewakili Indonesia dalam ABU Robocon 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2012 di Hong Kong, China, dan menerima piala bergilir Kontes Robot Indonesia Sambhawana Pratimacala.

Sunday, May 20, 2012

Kontes Robot Indonesia

Tahun 2012 Indonesia kembali akan mengikuti kontes robot tingkat Internasional ABU Robocon 2012 yang akan berlangsung di Hong Kong, China, pada tanggal 19 Agustus tahun 2012, di mana Tim Robot Indonesia akan berkompetisi dengan 20 tim Robot luar negeri. Lomba tersebut merupakan lomba yang kesebelas yang akan diselenggarakan di Hong Kong dengan peserta dari negara-negara anggota Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). 

ABU adalah organisasi penyiaran di kawasan negara-negara Asia Pasifik yang beranggotakan lebih dari seratus stasiun televisi dan radio dari lima puluh negara. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Televisi Republik Indonesia sebagai anggota. Tim yang mewakili Indonesia akan dipilih melalui seleksi dalam Kontes Robot Indonesia 2012 (KRI-2012) yang akan diselenggarakan secara bertahap dimulai dengan Kontes Regional pada 5 (lima) wilayah yaitu Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar. 

Pemenang dari kelima Kontes Regional akan diikutsertakan dalam Kontes Nasional KRI-2012 yang akan berlangsung pada tanggal 29 Juni – 1 Juli 2012 di kota Bandung. Dua puluh empat tim dari perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi regional dapat berpartisipasi dalam kegiatan Nasional KRI-2012. 

Tema & Deskripsi KRI

  • Tema KRI pada tahun 2012 adalah “Grebeg Berkah Kedamaian dan Kesejahteraan”
  • Tema ini diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan oleh ABU Robocon 2012 yaitu “Peng On Dai Gat”, In Pursuit of Peace and Prosperity

Maksud & Tujuan KRI

Tujuan Kontes Robot Indonesia 2012:
  1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi
  2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke dalam dunia nyata
  3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika
  4. Membudayakan iklim kompetitif di lingkungan perguruan tinggi
  5. Menentukan tim terbaik dari 5 (lima) wilayah sebagai wakil untuk mengikuti kontes nasional KRI-2012 di kota Bandung
  6. Menentukan duta bangsa untuk mewakili Indonesia dalam ABU Robocon 2012 di Hong Kong – China
Sumber: http://krn2012.itb.ac.id/index.php/maksud-tujuan-kri/

Friday, May 18, 2012

KEKUATAN DARI FOKUS


KEKUATAN DARI FOKUS

Orang Italia memiliki pepatah yang sangat bagus, bunyinya: “Often, he who does too much does too little.” Terjemahan bebasnya kira-kira begini: Seseorang yang mengerjakan terlalu banyak (tidak fokus), biasanya mendapatkan hasil yang sangat sedikit.
Senada dengan itu orang terkaya dunia, Bill Gates juga pernah berucap:



My success, part of it certainly, is that I have focused on a few things.

Jadi Bill Gates berbagi ilmu, bahwa ternyata ia berhasil menjadi orang terkaya dunia karena dari awal perjalanan bisnisnya(Microsoft) Ia telah memutuskan untuk berfokus hanya pada beberapa hal saja, yakni hal-hal yang sesuai dengan potensi yang ia miliki, khusunya sebagai seorang creator atau pencipta suatu ide/produk.
Semoga Bermanfaat!

Tuesday, May 1, 2012

Sistem & Mekanisme Perlombaan Kontes Robot Seni Indonesia Bagian III


Retry :
  •  Untuk setiap tim peserta, kesempatan retry diberikan bebas dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot didalam ZONA MULAI retry dimulai dari ZONA MULAI dan nilai bonus yang telah diperoleh pada daerah itu hilang.
b) Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot didalam ZONA AWAL, retry dimulai dari ZONA AWAL dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA AWAL hilang.
c) Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA TENGAH, retry dilakukan di ZONA TENGAH dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA TENGAH hilang.
d) Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA AKHIR, retry dilakukan dari ZONA AKHIR nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA AKHIR hilang.
e) Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA TUTUP, retry dilakukan dari ZONA TUTUP dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA TUTUP hilang.
  • Jika robot keluar dari arena, maka harus dilakukan retry sesuai dengan zona yang ditinggalkan.
  • Jika robot terjatuh, maka robot harus dilakukan retry.
  • Jika robot tidak bergerak selama 30 detik, maka robot harus dilakukan retry.
  • Jika robot menyentuh zona larang, maka robot harus dilakukan retry.
  • Jika robot melewati daerah lawan atau diatasnya, maka robot harus dilakukan retry.
  • Retry harus diminta oleh anggota tim peserta kepada wasit pengawas lomba lapangan.
  • Ketika retry dilakukan, irama musik tidak dihentikan.

Penilaian :
1. Tim Juri akan melakukan penilaian berdasarkan kategori berikut ini
  • Kemampuan robot melakukan gerak sembah pambuka, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10.
  • Kemampuan robot melakukan gerak bacamin dan basiang pada zona awal, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 .
  • Kemampuan robot melakukan gerak buai anak dan bungo kambang pada zona tengah, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10.
  • Kemampuan robot melakukan gerak mangumpo suto dan tupai bagaluik pada zona akhir, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10.
  • Kemampuan robot melakukan gerak sembah panutuik pada zona tutup, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10.
2. Kemampuan robot yang berhasil START secara sinkron dengan irama musik pengiring akan memperoleh nilai tambahan 3.
3. Kemampuan sinkronisasi gerak tarian robot sesuai alunan musik pengiring akan memperoleh nilai tambahan 3.
4. Kemampuan robot melakukan gerak sembah panutuik di zona tutup akan memperoleh nilai tambahan 3.
5. Kemampuan robot yang telah mencapai setiap zona, maka akan mendapat nilai tambah masing-masing 2.
6. Setiap Tim akan mendapatkan nilai total dari kategori pada 8.1.1 s/d 8.1.5, 8.2 s/d 8.5 tersebut diatas.
7. Setiap robot yang melakukan keindahan gerak tari piring, maka robot akan mendapatkan nilai 1 hingga 10 dengan faktor pengali 2.
8. Pemenang setiap sesi lomba ditentukan dari perolehan nilai rerata akhir yang terbaik.
9. Keputusan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Penalti & Diskualifikasi :
  • Jika dalam gerakan tariannya robot atau bagian robot diukur secara vertikal masuk ke daerah/arena pasangannya, akan dikenakan penalti, untuk sepuluh detik pertama akan dikenakan pengurangan nilai 3 sedangkan untuk tiap 5 detik pelanggaran berikut nya, tim akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 5.
  • Jika dalam gerakan robot, robot menyentuh daerah terlarang tim akan dikenakan pinalti dengan pengurangan nilai 3.
  • Tim peserta yang telah melakukan pinalti 5 kali dikenakan diskualifikasi.
  • Tim peserta yang menyentuh robot setelah pertandingan dimulai dapat dikenakan diskualifikasi kecuali dalam masa Retry.
  • Jika robot masuk ke daerah pasangannya dan menyentuh robot pasangannya, maka tim tersebut akan dikenakan diskualifikasi.
  • Jika Tim peserta tidak mengikuti arahan wasit dan/atau juri dapat dikenakan diskualifikasi.
  • Tim peserta yang bertindak tidak sesuai dengan “spirit of fair play”, dapat dikenakan diskualifikasi.

Catatan :
Dalam merancang dan membuat robot, tim peserta wajib memperhatikan faktor-faktor keamanan dan faktor keselamatan bagi operator maupun bagi petugas yang bertugas mengawasi lomba tersebut.

Friday, April 27, 2012

Tema & Deskripsi Kontes Robot Seni Indonesia 2012


Tema KRSI pada tahun 2012 adalah “Robot Penari Piring
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.
Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Tari piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang, adalah salah satu jenis Seni Tari yang berasal dari Sumatra Barat yaitu masyarakat Minangkabau, disebut dengan tari piring karena para penari saat menari membawa piring.
Pada awalnya dulu kala tari piring diciptakan untuk memberi persembahan kepada para dewa ketika memasuki masa panen, tapi setelah datangnya agama islam di Minangkabau tari piring tidak lagi untuk persembahan para dewa tapi ditujukan bagi majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para raja atau para pembesar negeri, tari piring juga dipakai dalam acara keramaian lain misalnya seperti pada acara pesta perkawinan.
Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercocok tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya.
Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka.
Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.
Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka. Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menari.

Tuesday, April 24, 2012

Sistem & Mekanisme Perlombaan Kontes Robot Seni Indonesia Bagian II


Arena Lomba & Urutan Gerakan Tarian :
  • Arena lomba terdiri dari dua buah arena persegi panjang masing-masing mempunyai ukuran panjang 3000 mm dan lebar 2000 mm, berwarna hijau gelap, putih dan biru muda dengan tinggi 100 mm dari lantai dan diletakkan berdampingan.
  • Terdapat pembatas arena merah dan biru berupa dinding kayu berwarna putih setebal 100 mm setinggi 60mm.
  • Arena sebelah kanan (sesuai arah hadap penonton) untuk robot di bagian biru, sedang arena sebelah kiri untuk robot dibagian merah.
  • Seluruh Arena lomba juga dikelilingi dengan pagar kayu lebar 30mm dan tinggi 60mm.
  • ZONA MULAI berukuran (40×40) cm, dalam ZONA MULAI ini robot diletakkan dan mulai menari. Setelah robot diletakkan di ZONA MULAI diberikan aba-aba persiapan 1 (satu) menit menjelang lomba. Arah hadap robot ketika di ZONA AWAL ini dapat ditentukan sendiri oleh Tim.
  • Di ZONA MULAI, setelah musik pengiring dimulai, robot harus melakukan sembah pembuka.
  • ZONA AWAL berukuran 1000 x 2000 mm
  • Di ZONA AWAL terdapat juga ZONA MULAI. Di zona ini robot harus melakukan gerak bacamin dan basiang. Gerakan dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona awal.
  •  ZONA TENGAH berukuran 1000×2000 mm.
  • Dalam zona tengah terdapat ZONA LARANG berbentuk lingkaran dengan ukuran jari-jari lingkaran 200mm.
  • Didalam zona tengah robot melakukan gerak buai anak dan bungo kambang. Gerak ini dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona tengah.
  • Saat robot melakukan gerak buai anak dan bungo kambang bagian robot tidak diperbolehkan menyentuh zona larang.
  •  ZONA AKHIR berukuran 1000×2000 mm yang didalamnya terdapat ZONA TUTUP.
  • Di dalam ZONA AKHIR ini robot harus melakukan gerak mangumpo suto dan tupai bagaluik.
  • Gerak robot dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona akhir
  •  ZONA TUTUP berukuran 400×8000 mm dan berjarak 600 mm dari tepi kanan dan kiri lapangan.
  • Di zona tutup robot harus mampu melakukan gerak tari sembah panutuik.
  • Ketika irama pengiring gerak tari berakhir menjelang menit ke tiga akan terdengar tepukan penonton.
  • Ketika mendengar tepukan penonton ini robot harus menghentikan tariannya dan memberi salam hormat sebagai tanda telah selesainya tarian.
  • Lapangan lomba akan dilengkapi dengan lampu yang akan menandakan bahwa robot telah berada di zona yang ditandai.
Sistem Perlombaan :
  • Seluruh tim Peserta KRSI 2012 diharuskan menampilkan kebolehan gerak tari piring sesuai dengan irama untuk setiap sesi lomba.
  • Lama waktu setiap sesi lomba adalah 3 menit.
  • Perlombaan dibagi dalam tiga 3 putaran. Disetiap putaran semua robot harus menampilkan kepiawaiannya.
  • Penentuan pemenang adalah bagi robot yang telah menampilkan kepiawaiannya tiga putaran lengkap dan memiliki nilai teknik serta nilai seni terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang atau juara.

Sunday, April 22, 2012

Sistem & Mekanisme Perlombaan Kontes Robot Seni Indonesia Bagian I


Sistem Perlombaan :

  • Setiap tim yang terdiri dari 3 mahasiswa dan 1 orang dosen pembimbing diharuskan membuat satu robot otomatis yang mampu melakukan gerakan menari mengikuti musik kesenian gamelan pengiring tari Piring gaya Yogyakarta.
  • Robot penari harus menyerupai struktur tubuh manusia dengan tinggi 55 ±5cm diukur di posisi kepala.
  • Berat robot maksimal 30kg.
  • Tegangan catudaya yang digunakan harus tegangan DC dengan besar tegangan tidak dibatasi dan harus terpasang didalam robot.
  • Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang lantai berwarna berukuran masing-masing (3000×2000) mm.
  • Tiap arena memiliki 5 ZONA, diurutkan dari: ZONA MULAI, ZONA AWAL, ZONA TENGAH, ZONA AKHIR dan ZONA TUTUP. Tiap ZONA berfungsi sebagai pemandu gerakan tari.
  • Gerak tari harus dilakukan berdasarkan irama musik pengiring tari piring dengan cara mendengarkan langsung dari sistem audio gedung lomba menggunakan sensor suara (nirkabel).
  • Musik pengiring tari robot adalah musik khas pengiring tari piring yang disediakan oleh panitia.
  • Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah 3 menit sesuai dengan panjang atau durasi irama gamelan pengiring.
  • Dalam setiap game tim diberikan kesempatan “retry” dan tidak dibatasi.
  • Dalam setiap sesi pertandingan, dua robot dari tim peserta akan diletakkan diatas panggung (lapangan perlombaan) sesuai dengan warna tim awal, yaitu merah atau biru.

Spesifikasi Robot :
  • Setiap tim diharuskan membuat satu Robot Otomatis yang mampu melakukan gerakan menari mengikuti musik kesenian Tari Piring.
  • Robot yang dibuat harus memiliki kemampuan gerak mengikuti alunan musik yang dimainkan saat lomba berlangsung.
  • Robot harus dirancang untuk dapat mendengarkan alunan musik melalui “telinga” atau sensor pendengar tanpa melalui kabel.
  • Robot harus memiliki bagian yang dapat disebut sebagai sistem kaki, tangan dan kepala. Jumlah derajat kebebasan masing-masing sistem ini tidak dibatasi.
  • Robot dibuat berkaki (tidak menggunakan roda), memiliki lengan, Jari dan kepala untuk melakukan gerakan mengikuti alunan musik yang digunakan.
  • Bagian kaki atau yang menyerupai kaki pada robot harus dapat melakukan garak sesuai dengan gerakan tari Piring.
  • Di tangan robot harus dirancang dapat memegang piring untuk melakukan gerak tari piring.
  • Komunikasi langsung maupun tidak langsung antara tim peserta dengan robot tidak diperbolehkan.
  • Selama Lomba berlangsung, robot tidak boleh memecah-diri menjadi beberapa robot dan bagian-bagian robot yang tidak dapat bergerak.
  • Berat robot maksimal 30 kg.
  • Tegangan catudaya DC tidak dibatasi dan harus menempel pada robot.
  • Sumber tegangan harus berasal dari baterai Accu-kering (lead acid), NiCd, NiMH, Lit-Ion, atau Lit-Polymer. Tidak diperkenankan menggunakan accu yang berisi cairan basah.
  • Aktuator gerak dapat dirancang berbasis elektromotor, system pneumatik maupun sistem hidrolik.
  • Tinggi robot 55±5cm
  • Rentang kaki atau tangan robot maksimal tidak boleh melebihi 60 cm diukur dari ujung jari tangan/kaki kanan ke kiri ketika membuka tangan/kaki selebar-lebarnya.
  • Lebar telapak kaki maksimum 150 cm2 berbentuk elip, lingkaran atau persegi empat.
  • Setiap Robot harus dapat di START hanya dengan satu tombol di badan robot dengan posisi tombol START mudah terjangkau.

Wednesday, April 18, 2012

Control


The mechanical structure of a robot must be controlled to perform tasks. The control of a robot involves three distinct phases – perception, processing, and action (robotic paradigms). Sensors give information about the environment or the robot itself (e.g. the position of its joints or its end effector). This information is then processed to calculate the appropriate signals to the actuators (motors) which move the mechanical.
The processing phase can range in complexity. At a reactive level, it may translate raw sensor information directly into actuator commands. Sensor fusion may first be used to estimate parameters of interest (e.g. the position of the robot's gripper) from noisy sensor data. An immediate task (such as moving the gripper in a certain direction) is inferred from these estimates. Techniques from control theory convert the task into commands that drive the actuators.
At longer time scales or with more sophisticated tasks, the robot may need to build and reason with a "cognitive" model. Cognitive models try to represent the robot, the world, and how they interact. Pattern recognition and computer vision can be used to track objects. Mapping techniques can be used to build maps of the world. Finally, motion planning and other artificial intelligence techniques may be used to figure out how to act. For example, a planner may figure out how to achieve a task without hitting obstacles, falling over, etc.

Autonomy levels




Control systems may also have varying levels of autonomy.
  1. Direct interaction is used for haptic or tele-operated devices, and the human has nearly complete control over the robot's motion.
  2. Operator-assist modes have the operator commanding medium-to-high-level tasks, with the robot automatically figuring out how to achieve them.
  3. An autonomous robot may go for extended periods of time without human interaction. Higher levels of autonomy do not necessarily require more complex cognitive capabilities. For example, robots in assembly plants are completely autonomous, but operate in a fixed pattern.
Another classification takes into account the interaction between human control and the machine motions.
  1. Teleoperation. A human controls each movement, each machine actuator change is specified by the operator.
  2. Supervisory. A human specifies general moves or position changes and the machine decides specific movements of its actuators.
  3. Task-level autonomy. The operator specifies only the task and the robot manages itself to complete it.
  4. Full autonomy. The machine will create and complete all its tasks without human interaction.

Sunday, March 18, 2012

Kursus Robotik dari Stanford University









Lecture 5    View Now >
1 hr 7 min
  • Topics: Summary - Frame Attachment, Example - RPRR Manipulator, Stanford Scheinman Arm, Stanford Scheinman Arm - DH Table, Forward Kinematics, Stanford Scheinman Arm - T-Matrices, Stanford Scheinman Arm - Final ResultsVideo clip “Brachiation Robot,” Nagoya University, ICRA 1993 Video Proceedings courtesy IEEE
    (© 1993 IEEE)
  • Transcript: HTML PDF







YouTube | iTunes | Vyew | WMV Torrent | MP4 Torrent


Lecture Handouts


Handout NameHandout Usage
Kinematics-2                                                  Lectures 4-5 

Assignments

AssignmentSolutionsContent


Assignment 2SolutionsLectures 4-5



Sumber: 

Universitas Stanford Fakultas Teknik
(Stanford Engineering Everywhere) 

Prof. Oussama Khatib, Ph.D. 
(His Web-Site Oussama Khatib)

Professor of Computer Science
Artificial Intelligence Laboratory
Department of Computer Science
Stanford University
Stanford, CA 94305-9010

Office: Gates 144
Phone: (650) 723-9753
Fax: (650) 725-1449
E-Mail: click here


Research Interests
Methodologies and technologies of autonomous robots, cooperative robots, human-centered robotics, haptic interaction, dynamic simulation, virtual environments, augmented teleoperation, and human-friendly robot design.















Indonesian Robotics Education School
Visi

Melahirkan Ahli-ahli Robotika Bertaraf Internasional yang senantiasa Bertafakur, Bertasyakur dan Bertadabur terhadap Keagungan Yang Maha Kuasa


Misi
1. Melahirkan Ahli Robotika Berkualitas Internasional Berkarakteristik Lokal di tiap Kabupaten atau Kota Setiap Tahun Minimal 2 Orang.

2. Kaderisasi yang berkelanjutan dan terarah

Program

1. Mempelajari alat-alat elektronika sederhana di Sekeliling Kehidupan kita

2. Mempelajari bahasa-bahasa pemrograman komputer dengan tekun dan rajin

3. Mengembangkan kurikulum pendidikan Robotika


Langkah Setrategis Sederhana

1. Promosi Kesekolah-sekolah Kejuruan dan Menengah atas untuk membuat club-club kecil penggemar Otomasi, Kendali dan Robotika

2. Mengadakan Ivent-ivent kecil dan sederhana megenai Robotika

3. Istiqomah

Sunday, March 11, 2012

Kursus Robotik dari Stanford University









Lecture 4    View Now >
1 hr 12 min
  • Topics: Manipulator Kinematics, Link Description, Link Connections, Denavit-Hartenberg Parameteres, Summary - DH Parameters, Example - DH Table, Forward KinematicsVideo clip “The Hummingbird,” IBM Watson Research Center, ICRA 1992 Video Proceedings courtesy IEEE
    (© 1992 IEEE)
  • Transcript: HTML PDF


YouTube | iTunes | Vyew | WMV Torrent | MP4 Torrent



Lecture Handouts


Handout NameHandout Usage
Kinematics-2                                                  Lectures 4-5 

Assignments

AssignmentSolutionsContent


Assignment 2SolutionsLectures 4-5



Sumber: 

Universitas Stanford Fakultas Teknik
(Stanford Engineering Everywhere) 

Prof. Oussama Khatib, Ph.D. 
(His Web-Site Oussama Khatib)

Professor of Computer Science
Artificial Intelligence Laboratory
Department of Computer Science
Stanford University
Stanford, CA 94305-9010

Office: Gates 144
Phone: (650) 723-9753
Fax: (650) 725-1449
E-Mail: click here


Research Interests
Methodologies and technologies of autonomous robots, cooperative robots, human-centered robotics, haptic interaction, dynamic simulation, virtual environments, augmented teleoperation, and human-friendly robot design.